LANDASAN PEMBELAJARAN TEMATIK
Disusun untuk memenuhu tugas terstruktur mata kuliah
Pembelajaran tematik MI

Disusun oleh:
Zayin Miftakul Arifin (210609079)
Dosen Pengampu:
Kurnia Hidayati, M.Pd
JURUSAN TARBIYA
PROGRAM STUDI PGMI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PONOROGO
2012
LANDASAN PEMBELAJARAN TEMATIK
A.
PENDAHULUAN
Dalam
pembelajaran tematik mempunyai landasan-landasan yang digunakan untuk
menjalankan ataupun melaksanakan sebuah pembelajaran tersebut agar dapat
berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam
pembelajaran tematik ada 3 landasan yang utama yaiutu landasan filosofis,
landasan psikologis, dan landasan yuridis. Ketiga landasan tersebutlah yang
mendasari dari pembelajaran temati.
B.
LANDASAN
PEMBELAJARAN TEMATIK
1.
Landasan
filosofis
Menurut Sukayati (2004:4), landasan
filosofis dari implementasi pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga
aliran filsafat yaitu: (1) progresivisme, (2) konstruktivisme, dan (3)
humanisme. Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan
pada pembentukan kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah
(natural), dan memperhatikan pengalaman peserta didik. Aliran konstruktivisme
melihat pengalaman langsung peserta didik(direct experiences) sebagai
kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil
konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan
tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada peserta didik,
tetapi harus diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing peserta didik.
Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, melainkan suatu proses yang
berkembang terus menerus. Keaktifan peserta didikyang diwujudkan oleh rasa
ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Aliran
humanisme melihat peserta didikdari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan
motivasi yang dimilikinya.
2.
Landasan
Psikologis
Landasan psikologis terutama berkaitan dengan psikologi
perkembangan peserta didikdan psikologi belajar. Psikologi perkembangan
diperlukan terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang
diberikan kepada peserta didikagar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai
dengan tahap perkembangan peserta didik. Psikologi belajar memberikan
kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi pembelajaran tematik tersebut
disampaikan kepada peserta didikdan bagaimana pula peserta didikharus
mempelajarinya. Melalui pembelajaran tematik diharapkan adanya perubahan
perilaku peserta didikmenuju kedewasaan, baik fisik, mental/intelektual, moral
maupun sosial.
3.
Landasan Yuridis
Landasan
yuridis dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau
peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar.
Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan
minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).
4.
Kurikulum
dalam pembelajaran TEMATIK
Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran tematik ini
adalah kurikulum terpadu atau kurikulum terpadu interdisipliner. Kekuatan manusia ada penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan
menerapkannya. Ilmu pengetahuan dibangun sekolah secara bertahap dan
tersekat-sekat dalam banyak mata pelajaran, dalam banyak disiplin yang
karakternya berbeda-beda. Namun, dalam penerapannya, siswa hampir selalu
memerlukan pendekatan yang integratif, berbagai disiplin dan pendekatan itu
diterapkan secara simultan dalam menyikapi berbagai gejala kehidupan scara
kritis, dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan.
Keterampilan untuk menggunakan berbagai disiplin ilmu secara simultan,
sistematis dan logis sering tidak tergarap oleh sekolah. Masalahnya,
sekolah lebih berkonsetrasi pada peningkatan kemampuan siswa dalam bidang
agama, bahasa, matematika, sejarah dan yang lainnya. Memecahkan masalah
bagaimana menggunakan berbagai bidang disiplin ilmu dalam menghadapi masalah
kehidupan secara integratif sepertinya cukup diserahkan kepada siswa
untuk mengembangkan kompetensinya secara alamiah.
Banyak lembaga pendidikan yang memberikan perhatian terhadap masalah itu.
Di antaranya dengan mengembangkan kurikulum terpadu. Di beberapa sekolah unggul
di Indonesia mengadopsi strategi pembelajaran ini sebagai ciri khas keunggulan
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran tematik memungkinkan satu tema tertentu
dibahas dari berbagai disiplin ilmu. Contoh, tema pengelolaan sampah rumah
tangga perkotaan dibahas dari sisi agama, sejarah, biologi, geografi, kimia,
sehingga tema itu menjadi bahan pembahasan sejumlah mata pelajaran.
Untuk menerapkan model pembelajaran seperti itu memerlukan disain kurikulum
yang berbeda dengan model pembelajaran per disiplin ilmu. Sekolah perlu
menentukan tema-tema yang relevan dengan banyak Standan Kompetensi dan
Kompetensi dasar pada berbagai mata pelajaran. Perlu menetapkan tujuan
pembelajaran pada tema-tema yang dipilih dan perlu mengembangkan kolaborasi
pendidik sehingga tidak bekerja sendiri-sendiri.
Kurikulum Terpadu merupakan suatu pendekatan yang
mempersiapkan siswa untuk belajar mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan
kehidupan di abad depan dengan yang terintegrasi dalam berbagai dimensi.Dengan
pendekatan ini siswa memadukan berbagai aspek keilmuan yang fous pada pemahaman
gejalan kehidupan secara terintegrasi pula dalam bidang studi yang luas.
Kegiatan belajar dan mengajar dengan dengan pendekatan
holostik ini mencerminkan dunia nyata, yang kompleks dan interaktif.
Secara umum, kurikulum atau kurikulum terpadu interdisipliner meliputi:
·
Kombinasi bebagai mata
pelajaran
·
Penekanan pada
proyek-proyek atau tutas terstruktur
·
Sumber
buku teks melampau berbagai mata pelajaran
·
Menghubungkan
antara konsep
·
Mengorganikasi
unit-unit dalam satu tema
·
Jadwal Fleksibel
·
Fleksibel
pengelompokan siswa.
Artikel
ini dikutip dari:
-
http://blog.tp.ac.id/landasan-filosofis-psikologis-dan-yuridis-pembelajaran-tematik
-
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=landasan%20filosofis%20pembelajaran%20tematik&source=web&cd=4&ved=0CD4QFjAD&url=http%3A%2F%2Ftarmizi.files.wordpress.com%2F2008%2F12%2Flandasan-pembelajaran-tematik4.doc&ei=DJdZT9fnC8LGmQWl0PWxDw&usg=AFQjCNES1o3RF3sEcd1tEucDYEGTjO98PA&cad=rja
-
http://www.sekolahdasar.net/2011/03/pembelajaran-tematik-di-sekolah-dasar_21.html
-
http://mbegedut.blogspot.com/2011/01/pengertian-landasan-dan-karakteristik.html
http://gurupembaharu.com/home/?p=5104
Tidak ada komentar:
Posting Komentar